Jumat, 12 Oktober 2012

KERANGKA DRAF KURIKULUM 2013



Draf Kerangka Kurikulum Siap Diberlakukan
Jakarta | Rabu, 29 Aug 2012
Daulat Fajar Yanuar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengakui sudah membuat draf kerangka kurikulum pendidikan nasional. Rencananya kerangka dasar kurikulum sudah diberlakukan mulai tahun 2013 nanti.

Kemdikbud mengakui draf tersebut masih perlu dimatangkan lagi. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Chairil Anwar Notodiputro mengatakan, pematangan draf kurikulum tak hanya melibatkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud saja.

"Kami juga merekrut anggota tim evaluasi dari perguruan tinggi, dan tim independen yang berkonsentrasi pada beberapa bidang mata pelajaran. Targetnya tahun 2013 sudah bisa digunakan," kata Chairil kepada wartawan saat ditemui di kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (28/5).

Proses evaluasi hingga implementasinya, kata Chairil, memerlukan waktu yang cukup lama karena ada hal besar di dalamnya. Tak hanya mengubah subtansi, tetapi juga mengubah cara penyampaian termasuk penyiapan dan penyediaan buku ajarnya.

"Itulah pekerjaan besarnya, karena proses pembelajarannya juga harus diubah didukung dengan buku-buku mata pelajarannya," ujar Chairil.

Draf naskah kerangka dasar kurikulum pendidikan nasional memberikan porsi besar pada empat mata pelajaran karena dinilai mampu mempererat kesatuan bangsa yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Matematika.

Khusus untuk Pendidikan Pancasila, Kemdikbud berjanji akan memberikan perhatian lebih besar pada kerangka dasar kurikulum pendidikan nasional. Chairil mengatakan, Pendidikan Pancasila akan ditonjolkan lebih eksplisit pada kurikulum pendidikan yang baru.

"Selama ini mata pelajaran itu dinilai tertutupi dan kurang menonjol karena digabung dengan mata pelajaran lainnya yakni, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan," kata Chairil.

Selama ini mata pelajaran Pendidikan Pancasila mendapatkan kritik keras dari banyak pihak karena digabung bersama Pendidikan Kewarganegaraan. Banyak yang menilai, akibat penggabungan tersebut membuat subtansi mata pelajaran dinilai tidak memberikan efek besar pada rasa nasionalisme dan pembentukan karakter peserta didik. Pemerintah pun didesak untuk melakukan evaluasi pada kurikulum pendidikan nasional.










TEMPO.CO, Jakarta - Kurikulum baru untuk 2013 yang saat ini sedang digodok di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan difokuskan untuk empat mata pelajaran terlebih dulu. Empat pelajaran yang kurikulumnya akan direvisi adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

“Tapi bukan berarti mata pelajaran lain diabaikan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Pengembangan Khairil Anwar Notodiputro kepada Tempo, Selasa, 25 September 2012.

Keempat mata pelajaran tersebut dipilih karena dianggap bisa mempengaruhi rasa nasionalisme dan meningkatkan karakter generasi muda. Saat ini, pendidikan di Indonesia dirasa masih terlalu liberal.

Menurut Khairil, kurikulum ini akan mengalami banyak perubahan dibanding kurikulum sebelumnya yang dibuat tahun 2006. Selain isi pengajaran, juga diubah cara penyampaian, termasuk penyiapan dan penyediaan buku ajarnya. Kelak, empat mata pelajaran itu harus menggunakan buku yang distandarkan oleh kementerian. Sedangkan mata pelajaran lain boleh menggunakan buku pedoman berbeda, namun harus di bawah pengawasan kementerian.

Khairil berharap tidak ada buku-buku pelajaran yang mempunyai konten terlalu liberal. "Semoga tidak lagi menemukan gambar (Miyabi) itu di buku-buku pelajaran," kata Khairil menanggapi buku pelajaran setingkat SMP yang memuat gambar artis porno di salah satu halamannya.

Kurikulum 2013 nantinya tidak hanya bersifat kognitif atau hafalan saja. Tetapi juga mementingkan sikap dan keterampilan para siswa. "Misalnya, bagaimana anak-anak ini mempunyai nilai Pancasila, tidak hanya hafalan sila pertama dan seterusnya," kata Khairil. Metode inilah yang saat ini sedang dicari dan diterapkan di kurikulum baru.

Sedangkan untuk mata pelajaran lain, kata Khairil, ada kemungkinan beberapa akan digabung jika memungkinkan untuk membentuk kurikulum yang lebih sederhana dan efektif. "Diajarkan 5 jam lebih bagus asal efektif daripada 10 jam tapi banyak yang tidak bermanfaat," kata Khairil.

Saat ini, kurikulum baru itu masih dalam tahap pematangan draf. Pematangan tak hanya melibatkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, tetapi juga merekrut anggota tim evaluasi dari perguruan tinggi dan tim independen yang berkonsentrasi di beberapa bidang mata pelajaran.



Kemendikbud Hapus Mata Pelajaran IPA-IPS-Diganti Pelajaran Berbasis Karakter
gb
JAKARTA– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menghapuskan dua mata pelajaran di sekolah dasar (SD), yakni Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPA-IPS).   

Sebagai gantinya, pemerintah menyiapkan kurikulum pelajaran sikap. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Khairil Anwar mengatakan, dari hasil diskusi yang berkembang di kementerian, pelajaran di sekolah tingkat dasar akan lebih ditekankan pada membentuk anak yang disiplin, jujur, dan bersih. Dia mengatakan, perubahan ini terkait dengan revisi kurikulum pendidikan nasional yang sudah tidak mengikuti perkembangan zaman. 

Dia mengungkapkan, kurikulum pembentukan sikap ini akan memakan korban penghapusan pelajaran IPA dan IPS di SD. Penghapusan kedua mata pelajaran ini juga sebagai akibat pengurangan jam belajar, karena pelajaran pembentukan sikap ini tidak lagi terkait dengan transfer ilmu sains. Dengan begitu, mata pelajaran yang akan diajarkan di SD nantinya hanyalah pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Pancasila, Bahasa Indonesia, dan Matematika dasar.

Namun meski disederhanakan, mata pelajaran ini akan disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). “Jadi misalkan penilaian di pelajaran Agama, tidak hanya praktik salat saja yang dinilai, namun dinilai juga apakah dia suka menjahili teman atau apakah dia suka mencuri,” tandas Khairil di Gedung Kemendikbud, Jakarta,kemarin. 

Guru Besar Ilmu Statistik IPB ini mengatakan,ujian akhir nantinya tidak hanya berbentuk pilihan ganda, tetapi juga bagaimana siswa bisa mengimplementasikan pelajaran agama ke masyarakat.Tidak hanya revisi kurikulum di SD,Kemendikbud juga akan merevisi kurikulum SMP dan SMA. Untuk SMP, pelajaran yang akan diberikan akan terfokus pada pelajaran keterampilan melihat dan melakukan sesuatu yang dapat dilihat dengan mata.

Kemungkinan untuk mata pelajaran IPA dan IPS masih tetap dipertahankan bagi siswa SMP, meskipun jam belajarnya tidak terlalu tinggi. Adapun pelajaran di SMA mulai mentransformasi keterampilan tersebut dengan ilmu pengetahuan yang lebih tinggi. “Kurikulum ke depan itu harus lebih banyak pada proses obsurvey atau bagaimana mengamati, mempertanya-kan, dan bagaimana meniru serta melaporkan. 

Saat ini kita menilai anak-anak lemah dalam melaporkan. Orientasi lain dalam penyederhanaan kurikulum ini juga supaya kita lebih fokus (dalam memberikan mata pelajaran) dan tidak menganggap semua (mata pelajaran) seolah-olah itu penting. Lihat saja sekarang,anak SD banyak punggungnya memar karena terlalu banyak bawa buku,” paparnya. Dalam konteks pengembangan ini, terangnya, kementerian tidak dapat bekerja sendiri sehingga perlu melibatkan pengamat agar revisi kurikulum ini dapat dibahas dengan cermat. 

Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Said Hamid Hasan mengaku termasuk dalam salah satu pengamat yang diundang dalam pembahasan revisi tersebut.Menurut dia, penghapusan mata pelajaran IPA dan IPS di SD ini masih belum dipastikan, karena saat ini tim masih membahas standar kompetensi kelulusan. Meski demikian, kementerian memang meminta tahun ini sudah ada draf revisi kurikulum dan pada 2013 akan ada pelatihan guru.

Neneng “Kami belum sampai pengambilan keputusan. Saya rasa pembahasan_Zubaidah ini bukan masalah tentang penghapusan IPA dan IPS, melainkan ada keinginan agar jumlah mata pelajaran di seluruh jenjang dikurangi, sehingga beban anak tidak terlalu besar.Jika ada pengurangan mata pelajaran, juga akan ada pengurangan guru. Intinya, kami ingin ringankan beban siswa,” tandasnya. Said menuturkan, yang terpenting dalam revisi kurikulum ini adalah tahap implementasi atau dalam hal ini kualitas guru. 
(sumber:seputar-indonesia.com), upload:ronz



1 komentar:

  1. Why casinos are so popular in South Africa
    In this article, we'll outline 텍사스 홀덤 룰 why casinos are 10벳 so popular in South Africa. From what 브라 밝기조절 we know, they have a significant role in the 개집 왕 lives of 도박 사이트

    BalasHapus